Sabar dan Ikhlas, Prestasi Meningkat
Sabtu, 22 Agustus 2009 umat muslim kembali menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Tetapi ada yang berbeda pada puasa tahun ini. Biasanya di Kota Tarakan pada bulan Ramadhan, libur sekolah satu bulan penuh. Namun, mulai tanggal 25 Agustus - 17 September 2009, siswa(i) SD,SMP, maupun SMA di Kota Tarakan kembali masuk sekolah setelah libur awal Ramadhan yang begitu singkat mulai tanggal 21 - 24 Agustus 2009.
Contohnya saja SMA Negeri 1 Tarakan. Meskipun pengurangan waktu jam belajar dari 45 menit per jam menjadi 30 menit per pelajaran, masih banyak siswa(i) yang mengeluh karena belum terbiasa bersekolah saat berpuasa. Hal ini pun menjadi pertanyaan siswa(i), "Mengapa tidak seperti biasa ?"
Oleh Bapak Drs. Abdul Kadir, bagian Kaur. Kurikulum dijelaskan bahwa, sekolah tidak diluburkan atau diliburkan atas keputusan dan kebijakan pemerintah Kota Tarakan. Tetapi menurut kalender Akademik dari Dinas Pendidikan, sekolah tetap masuk pada tanggal yang sudah dittapkan. Kalender Akademik ini mengikuti tingkat Nasional yang rata-rata sekolah di Indonesia tidak diliburkan. Padahal dari tingkat Provinsi sendiri menyatakan libur, sehingga Pemerintah Kota tarakan diberi pilihan untuk meliburkan atau tidak. Dan dipilihlah "tidak" untuk jawabannya. Selain Kota tarakan, di Provinsi Kalimantan Timur yang memilih untuk tidak libur antara lain, Bontang, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara. Sebenarnya, tidak diliburkannya sekolah saat puasa memberikan hal yang positif dan bermanfaat bagi siswa(i) dan para guru. Yaitu dapat lebih sabar menahan nafsu, materi pelajarn cepat selesai dan terperinci, serta kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler yang tetap berjalan membuat waktu berpuasa tidak terasa begitu lama. Ditanya mengenai bagaimana pendapat Pak Kadir jika puas atahun depan sekolah tidak diliburkan kembali, ia menjawab, " Saya setuju sekali. Lebih banyak kegiatan. Daripada libur, di rumah tidak ngapa-ngapain." Lalu tersenyum.
Kemudian untuk Hari Raya Idul Fitri, sekolah diliburkan mulai tanggal 18 - 23 September 2009. Dan masuk kembali seperti biasa pada tanggal 24 September 2009.
Contohnya saja SMA Negeri 1 Tarakan. Meskipun pengurangan waktu jam belajar dari 45 menit per jam menjadi 30 menit per pelajaran, masih banyak siswa(i) yang mengeluh karena belum terbiasa bersekolah saat berpuasa. Hal ini pun menjadi pertanyaan siswa(i), "Mengapa tidak seperti biasa ?"
Oleh Bapak Drs. Abdul Kadir, bagian Kaur. Kurikulum dijelaskan bahwa, sekolah tidak diluburkan atau diliburkan atas keputusan dan kebijakan pemerintah Kota Tarakan. Tetapi menurut kalender Akademik dari Dinas Pendidikan, sekolah tetap masuk pada tanggal yang sudah dittapkan. Kalender Akademik ini mengikuti tingkat Nasional yang rata-rata sekolah di Indonesia tidak diliburkan. Padahal dari tingkat Provinsi sendiri menyatakan libur, sehingga Pemerintah Kota tarakan diberi pilihan untuk meliburkan atau tidak. Dan dipilihlah "tidak" untuk jawabannya. Selain Kota tarakan, di Provinsi Kalimantan Timur yang memilih untuk tidak libur antara lain, Bontang, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara. Sebenarnya, tidak diliburkannya sekolah saat puasa memberikan hal yang positif dan bermanfaat bagi siswa(i) dan para guru. Yaitu dapat lebih sabar menahan nafsu, materi pelajarn cepat selesai dan terperinci, serta kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler yang tetap berjalan membuat waktu berpuasa tidak terasa begitu lama. Ditanya mengenai bagaimana pendapat Pak Kadir jika puas atahun depan sekolah tidak diliburkan kembali, ia menjawab, " Saya setuju sekali. Lebih banyak kegiatan. Daripada libur, di rumah tidak ngapa-ngapain." Lalu tersenyum.
Kemudian untuk Hari Raya Idul Fitri, sekolah diliburkan mulai tanggal 18 - 23 September 2009. Dan masuk kembali seperti biasa pada tanggal 24 September 2009.
Komentar
Posting Komentar