Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Fix! Kita Beda Aliran

Semakin boomingnya grup idol mengingatkan saya dengan Kak Riko. Ada satu kisah yang mungkin terkesan kekanak-kanakan, karena saya dan Kak Riko berbeda pandangan terhadap aliran musik. Kalau mengingat hal ini, saya sering kali tertawa. Ya, tapi memang rasanya sulit menerima. *** Tahun 2012 Kak Riko demam-demamnya dengan kelompok musik yang disebut grup idol. Seperti JKT48 begitu. Boyband dan girlband Korea juga. Saat itu yang sedang hangat diperbincangkan adalah SNSD, Super Junior, AKB48, JKT48 dan lain-lain. Ini saya juga tidak banyak tahu, karena bukan penikmatnya, ya. Kak Riko penikmat musik-musik ini. Karena saya tidak suka, saya juga jadi ilfeel sama Kak Riko. Padahal tidak salah juga sih, namanya juga punya kegemaran sendiri. Tapi saya merasa, Kak Riko terlalu fanatik saat itu. Rasanya aneh saja, ada laki-laki yang sebegitunya dengan grup-grup idol seperti ini. Meskipun saat ini para fanboy itu sudah menyebar tanpa menutupi diri lagi. Oke, saya terlihat seperti seseorang ya

Jawaban "Kenapa Sering Mimisan?"

Selain H-1 sindrom, saya punya penyakit aneh lainnya. Tapi kalau dikatakan penyakit sepertinya terlalu menderita. Ini hanya semacam gangguan. Saya sudah mengalaminya sejak kelas 4 SD. Saya sering kali mimisan ketika udara begitu dingin atau sangat-sangat panas. Mimisan ini juga bisa terjadi ketika saya sangat kelelahan. Anehnya, saya hanya mimisan di lubang hidung kanan. *** Sewaktu SD, saat gangguan itu baru-baru saja terjadi, tidak ada yang khawatir dengan mimisan yang saya alami ini. Mengobatinya sederhana. Cukup dengan kapas yang dicelupkan dengan air es, lalu sumpal ke hidung. Biarkan saja darahnya berhenti dengan sendirinya. Namun, sampai saya kelas 5 SD mimisan itu masih saja terjadi. Mama menyimpulkan, saya tidak bisa terlalu capek. "Kakak kecapekan ini. Mimisan lagi kan. Jangan main panas-panasan," kata mama. Tapi namanya juga bocah-bocah SD. Saya juga main sepak bola di sekolah. Pulang sekolah pun jalan kaki. Capek? Ah, tidak juga. Lama-kelamaan karena

Teleskop untuk Masa Depan

Tanggal 27 Juli 2018 sebuah fenomena langka terjadi. Fenomena planet Mars berada pada jarak terdekat dengan Bumi. Seperempat lebih dekat jika mengutip informasi yang beredar di portal-portal berita online. Menariknya lagi, fenomena langka ini mengiringi fenomena langka lainnya. Purnama sedang sempurna-sempurnanya, 28 Juli waktu dini hari, terjadi pula gerhana bulan total atau super blood moon . Saya selalu merasa takjub dengan fenomena langit, meski tidak melulu menyaksikan. *** Oposisi Mars mendekati Bumi bukan yang pertama kalinya. Fenomena ini sering terjadi beberapa tahun sekali. Pertama kali saya mendengar Mars dekat dengan bumi dan bisa disaksikan dengan mata telanjang pada saat saya masih SD. Tahun 2003 kalau tidak salah, karena saat itu saya masih tinggal di Simpang Tiga, dan baru pindah ke Pasir Putih tahun 2005. Saya juga sudah mencari berita-berita tentang fenomena ini di tahun-tahun sebelumnya. Sempat terjadi di tahun 2016, 2007, dan 2003. Tahun 2003 sepertinya lebih m

Doa Driver Go-Jek, Menuju Halal

"Menuju halal", dua kata favorit akhir-akhir ini. Mungkin juga menjadi harapan beberapa pasangan untuk segera menyempurnakan hubungan mereka dengan ikatan pernikahan. Postingan di blog ini pun beberapa hari terputus sebab angan menuju halal ini terjadi pada saya. Di sela-sela membaca sebuah buku yang ingin saya katamkan, seorang pria di seberang sana kerap menelepon. Membuat saya berpikir keras. Siapa dia? Nanti sajalah saya ceritakan. Saya hanya ingin bercerita sesuatu yang sedikit lebih santai. *** Seperti biasanya, setelah dua pekan di Rabu sore, saya kembali ke Samarinda. Hari Kamis saya libur kerja. Tepat tanggal 1 Agustus, jadwal saya pulang. Dari kost, saya memesan Go-Jek untuk mengantarkan saya menuju terminal. Seorang bapak dengan pakaian casual menunggangi motor Vixion datang menjemput. Menuju terminal Batu Ampar Balikpapan, di atas motor merahnya, bapak driver ojek online (ojol) ini sedikit banyak mengajak saya ngobrol. "Kuliah mbak?" tanyanya.