Aku Alfiah, seorang siswi yang baru saja menginjak masa SMA. Aku dikenal rada cuek, namun ramah. Masa putih abu-abu mulai ku jalani di awal Juli 2010. SMAN 1 Tarakan, sekolah yang ku masuli telah mengadakan Bridging Program selama 2 minggu. Selama Bridging Program, aku masuk di gugus dua bersama sahabat-sahabatku yang tergabung dalam sebuah Gank bernama CS2G. Kami pikir sekelas lagi, ternyata kami disatukan di gugus itu selama Bridging Program berlangsung. Perasan senang, bahagia, dan sedih bercampur di dalam hati kami masing-masing. Tapi kami percaya persahabatan ini akan tetap abadi.
Aku, Nurul, Nur, Dykka, dan Yuli kini tidak dalam satu ruang kelas lagi. Nur d X-A, Nurul dan Dykka di X-B, sedangkan aku dan Yuli di X-C.
“Hmm… Gak sekelas, eh ! Gak papa lah. Sering-sering ngumpul lah, ya !”, kata Nurul yang sebenarnya agak sedih. Tetapi kami tetap mengiyakan.
***
Sekarang sudah hamper kenaikan kelas XI. Awal masuk kelas X-C, keadaan masih terasa kaku, namun kami sudah sangat mengenal satu sama lain. Meskipun masih ada pertengakaran di antara kami karena perbedaan pendapat. Banyak yang aku alami bersama di kelas ini. Sepertinya aku lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman sekelasku dibandingkan bersama CS2G. Nampaknya, anak CS2G yang lain juga melakukan hal yang sama.
“Buat acara bakar-bakar, yok !”, ajak teman-teman.
“Ayok lah ! Dimana ?”, yang lain bertanya.
Kemudian diskusi dan kerjasama kami lakukan untuk mencari tempat dan waktu yang pas sampai acara sukses dilaksanakan, meskipun tidak semua yang hadir.
***
Sekarang aku suka menulis, bukan menulis cerpen, puisi, atau novel, tetapi menulis berita. Atau sekedar menulis pengalamanku di sebuah blog. Blog beralamat http://gaknyanka.blogspot.com ini aku gunakan karena merurutku, pengalaman itu adalah sesuatu yang tak pernah disangaka-sangka sebelumnya. *kembali ke mengapa aku suka menulis berita*
Aku suka karena sekarang aku masuk dalam sebuah Ekstrakulikuler Website, We PiaRCy (Website Programming Revolutionary Community), dan di rekrut menjadi jurnalis di pertengahan September 2009. Di ekskul ini aku menemukan banyak pengalaman tentang arti sebuah persahabatan, kerjasama dalam sebuah tim Website, dan CINTA. Bukan hanya aku anak CS2G yang masuk dalam tim Website, ada Yuli dan Nurul, dan banyak teman-teman baru disni. Aku memulai persahabatan dengan yang lain ***, *****, ***, dan para seniorku. Berbagai masalah kami hadapi bersama, kerjasma yang solid dalam memberikan ide-ide baru untuk pengembangan Website sekolah, kami lakukan mulai pagi sampai malam. Tetapi hal ini terjadi sebelum maslah itu datang, masalah yang seharusnya tak pernah ada di dalam sebuah tim. Aku menulis sebuah kalimat di status facebookku, “Persahabatan bagai kecoa. Hahai…”
Seketika *** yang baru saja meminta maaf kepadaku, karena telah mengerjaiku marah besar.
“Kau anggap sahabatmu KECOA ?”, katanya membentak.
“Aku bercanda. Itu juga kata-katamu waktu kita jalan bareng”, jawabku dengan tangisan.
Semenjak saat itu, tak pernah ada lagi kebersamaaan antara aku dan dia. Hanya sindiran yang dia ucapkan ketika melihatku, meskipun aku sudah meminta maaf.
Di saat itu muncul hal yang lain. Seniorku, *****, menjadi orang yang sngat memotivasiku. “Sudah lah, De, yang tegar baa”.
Dan aku hanya bisa menangis dan menangis. Setelah hari demi hari berlalu, kini ***** menjadi orang yang special di dalam kehidupanku. Dan terus menerus memotivasiku. “Cuman masalah waktu. Kamu kan sudah minta maaf, mereka cuman perlu mendewasakan diri. Sifatnya masih kekanak-kanakan. Kalu mereka juga mengerti makna sahabat, apalagi sahabatnya hanya bercanda, mereka pasti tetap jadi sahabat”.
Namun tetap saja tak ada perubahan, hanya sebuah sms dari *** yang aku dapatkan dan sangat membuatku merasa kecewa. “Memang lebih gampang nyari pacar, daripada nyari sahabat. Apalagi sahabatnya kayak KECOA”. Aku sakit hati, hanya menagis melihat tulisan di handphoneku itu.
***
Sudah 3 bulan aku jadian dengan *****, tapi tetap tidak ada perubahan dengan sahabat-sahabatku itu. Banyak pengalaman yang terjadi setelah aku masuk di SMA ini, aku mulai lebih berfikir kedepan, bersikap dewasa dan harus tetap tegar.
Di akhir Mei nanti, ***** akan melanjutkan pendidikannya di Samarinda, itu artinya kami harus menjalani hubungan jarak jauh atau istilahnya LDR. Walaupun begitu, aku dan dia yakin hubungan kami akan baik-baik saja (Amiin). Aku masih punya keluarga, sahabat-sahabat dan teman-teman yang baik untuk selalu menghiburku.
Sekilas ceritaku di SMA. Semua ini membuatku semakin dewasa dalam menjalani hidup. Klise ? Seperti di sinetron ? Ya ! Tapi memang begitulah kenyatannya. Aku tak tahu apalagi yang akan kuhadapi, yang jelas, kehidupanku sekarang akan kujalani semampu aku masih bernafas. Aku yakin, semua akan indah pada waktunya. :)
Komentar
Posting Komentar