Selain H-1 sindrom, saya punya penyakit aneh lainnya. Tapi kalau dikatakan penyakit sepertinya terlalu menderita. Ini hanya semacam gangguan. Saya sudah mengalaminya sejak kelas 4 SD.
Saya sering kali mimisan ketika udara begitu dingin atau sangat-sangat panas. Mimisan ini juga bisa terjadi ketika saya sangat kelelahan. Anehnya, saya hanya mimisan di lubang hidung kanan.
Sewaktu SD, saat gangguan itu baru-baru saja terjadi, tidak ada yang khawatir dengan mimisan yang saya alami ini. Mengobatinya sederhana. Cukup dengan kapas yang dicelupkan dengan air es, lalu sumpal ke hidung. Biarkan saja darahnya berhenti dengan sendirinya.
Namun, sampai saya kelas 5 SD mimisan itu masih saja terjadi. Mama menyimpulkan, saya tidak bisa terlalu capek.
"Kakak kecapekan ini. Mimisan lagi kan. Jangan main panas-panasan," kata mama.
Tapi namanya juga bocah-bocah SD. Saya juga main sepak bola di sekolah. Pulang sekolah pun jalan kaki. Capek? Ah, tidak juga. Lama-kelamaan karena mimisannya terjadi setiap hari, akhirnya mama membawa saya ke dokter.
Lalu dokter bilang, ada yang berbeda dengan hidung saya ini.
"Alfiah ini selaput darahnya tipis. Jadi sensitif sekali. Kalau korek-korek hidung, hati-hati loh," ujarnya.
Benar saja, setiap saya terserang flu dan pilek. Sudah pasti mimisan ini tidak bisa dicegah. Begitu juga ketika saya kedinginan, mungkin si selaput yang sensitif itu membeku lalu sobek. Hehehe... Tapi yang paling sering terjadi ketika saya sudah sangat kelelahan, dan suhu tubuh meningkat.
Jadi pernah saat mimisannya masih sangat sering terjadi, waktu SD. Saya sampai-sampai dibekali kapas oleh mama. Dan benar saja, ketika pelajaran di kelas, saya tiba-tiba mimisan. Jadi saya menyumpali lubang hidung dengan kapas sambil belajar di kelas. Teman-teman yang melihat kebingungan, terlihat khawatir juga, bahkan menyuruh saya ke UKS. Saya bilang, "aku gak papa. Ini nanti berenti sendiri".
Memang cukup menakutkan sebenarnya. Karena gangguan ini masih terjadi sampai sekarang pada kondisi-kondisi tertentu. Saya pun tidak pernah kontrol lagi, karena sebenarnya saya takut. Takut saja kalau ternyata mimisannya itu tanda-tanda penyakit sungguhan. Jadi biarkan saja saya dengan persepsi bahwa mimisan itu terjadi karena selaput darah di lubang hidung kanan saya tipis. Sebab sampai sekarang, tidak ada tanda-tanda penyakit sih. Lagian mimisannya terjadi pada kondisi tertentu. Tergatung cuaca dan aktivitas. Ya, semoga sajalah. Wassalam.
Saya sering kali mimisan ketika udara begitu dingin atau sangat-sangat panas. Mimisan ini juga bisa terjadi ketika saya sangat kelelahan. Anehnya, saya hanya mimisan di lubang hidung kanan.
***
Sewaktu SD, saat gangguan itu baru-baru saja terjadi, tidak ada yang khawatir dengan mimisan yang saya alami ini. Mengobatinya sederhana. Cukup dengan kapas yang dicelupkan dengan air es, lalu sumpal ke hidung. Biarkan saja darahnya berhenti dengan sendirinya.
Namun, sampai saya kelas 5 SD mimisan itu masih saja terjadi. Mama menyimpulkan, saya tidak bisa terlalu capek.
"Kakak kecapekan ini. Mimisan lagi kan. Jangan main panas-panasan," kata mama.
Tapi namanya juga bocah-bocah SD. Saya juga main sepak bola di sekolah. Pulang sekolah pun jalan kaki. Capek? Ah, tidak juga. Lama-kelamaan karena mimisannya terjadi setiap hari, akhirnya mama membawa saya ke dokter.
Lalu dokter bilang, ada yang berbeda dengan hidung saya ini.
"Alfiah ini selaput darahnya tipis. Jadi sensitif sekali. Kalau korek-korek hidung, hati-hati loh," ujarnya.
Benar saja, setiap saya terserang flu dan pilek. Sudah pasti mimisan ini tidak bisa dicegah. Begitu juga ketika saya kedinginan, mungkin si selaput yang sensitif itu membeku lalu sobek. Hehehe... Tapi yang paling sering terjadi ketika saya sudah sangat kelelahan, dan suhu tubuh meningkat.
Jadi pernah saat mimisannya masih sangat sering terjadi, waktu SD. Saya sampai-sampai dibekali kapas oleh mama. Dan benar saja, ketika pelajaran di kelas, saya tiba-tiba mimisan. Jadi saya menyumpali lubang hidung dengan kapas sambil belajar di kelas. Teman-teman yang melihat kebingungan, terlihat khawatir juga, bahkan menyuruh saya ke UKS. Saya bilang, "aku gak papa. Ini nanti berenti sendiri".
***
Memang cukup menakutkan sebenarnya. Karena gangguan ini masih terjadi sampai sekarang pada kondisi-kondisi tertentu. Saya pun tidak pernah kontrol lagi, karena sebenarnya saya takut. Takut saja kalau ternyata mimisannya itu tanda-tanda penyakit sungguhan. Jadi biarkan saja saya dengan persepsi bahwa mimisan itu terjadi karena selaput darah di lubang hidung kanan saya tipis. Sebab sampai sekarang, tidak ada tanda-tanda penyakit sih. Lagian mimisannya terjadi pada kondisi tertentu. Tergatung cuaca dan aktivitas. Ya, semoga sajalah. Wassalam.
Komentar
Posting Komentar