Langsung ke konten utama

Diracuni Drama Korea

Saya salah satu orang yang telat demam drama Korea (drakor). Selain karena malas duluan melihat drakor berepisode-episode, saya juga tidak punya banyak waktu untuk menyaksikan. Waktu itu sudah masa kuliah, tahun 2012. Jayanti sudah lebih dulu mengikuti perkembangan perdrakoran. Beda dengan saya yang tontonannya masih Doraemon.

***

Pertengahan tahun 2013, orangtua saya pindah ke Samarinda. Saya tidak lagi ngekost bareng Jayanti. Saya mengontrak rumah dengan orangtua saya, sampai pada 2015 sudah menempati rumah sendiri di Suryanata, Samarinda.

April 2016 saya pendadaran. Kuliah saya selesai. Tidak banyak kegiatan yang saya lakukan sembari menunggu jadwal wisuda. Tahun itu, para pecinta drakor disihir dengan drama berjudul Descendants of The Sun (DOTS). Media sosial pun dihebohkan dengan meme-meme dari drama DOTS itu. Yang tadinya tidak menyukai drakor pun tiba-tiba tertarik menyaksikan, karena terhipnotis dengan ketampanan Song Joong Ki, bintang utama drama tersebut. Song Joong Ki dipasangkan dengan Song Hye Kyo, membuat mereka dijuluki Song Song Couple. Kabar terakhir, mereka cinta lokasi dan menikah.



Tidak memiliki kegiatan membuat saya sering datang ke kost Jayanti untuk bercerita, jalan, makan bareng, dan akhirnya dia meracuni saya untuk menonton drakor.

"Buat pertama kali, coba dulu ini. Dots. Pasti kau suka," katanya.

"Hmm... Iyalah. Banyak kah episodnya?"

"Nda. 16 aja kok. Standar sudah tu 15 atau 16 episod. Paling banyak drama tu 20 lah," katanya menjelaskan.

Akhirnya saya pun meng-copy paste drama DOTS ke flashdisk.

***

Sesuai anjuran Jayanti, saya langsung menyaksikan episode pertama DOTS lewat laptop. Selesai episode pertama, saya lanjut ke episode selanjutnya karena penasaran. Hingga pada akhirnya saya benar-benar hanyut pada tiap adegan yang diperankan Song Joong Ki dan Song Hye Kyo. Tiap malam saya nonton sampai pukul 3 dini hari. Lalu saya tidur, keesokan harinya setelah mandi saya lanjut nonton lagi. Bisa sambil makan, sambil duduk-duduk santai di ruang tengah. Tertawa sendiri, menangis sesegukan, bahkan saya telah menyiapkan tisu di samping saya.

Tidak perlu saya menjelaskan alur cerita drama DOTS ini, karena semua orang pasti sudah mengetahuinya. Ketika episode DOTS berakhir, saya berpikir Jayanti berhasil meracuni saya dengan drakor. Saya lantas penasaran dengan drama-drama lainnya yang dia miliki.

Sekarang aktivitas menonton drakor tidak lagi saya lakukan. Sekarang drama baru terlalu cepat rilisnya dan membuat bingung untuk memilih. Bagi saya sih. Soalnya saya bukan penikmat yang baik sepertinya. Jadi saya lebih menyukai mengulang-ulang drakor yang pemerannya saya hapal saja. Mungkin juga drakor yang saya ulang-ulang itu termasuk drakor favorit saya, antara lain:

1. My Girlfriend is Gumiho
2. Oh My Venus
3. Gu Family Book
4. King 2 Heart
5. Legend of The Blue Sea

Semua drakor di atas adalah drama-drama yang sukses membuat air mata saya mengalir terus. Kebanyakan yang aktornya Lee Seung Gi, sih. Tidak hanya yang membuat haru, yang kocak juga banyak. Tapi saya bukan yang fanatik dengan artis Korea juga sih. Ya, suka saja.

Saran nih buat kalian yang tidak tertarik menyaksikan drakor, kalau mau nyoba-nyoba bisa nonton DOTS saja dulu. Setelah itu kalian bisa memutuskan, mau lanjut ke drama yang lain atau tidak. Apalagi sekarang aplikasi nonton sudah banyak bersliweran kan? Kalau saya, pakai Viu. Hehehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROLOG

Bismillah... Assalamu'alaikum Wr. Wb. Pertama-tama saya mengucapkan rasa syukur masih mengingat email dan password blog ini, sebab sudah lama sekali meninggalkan dunia blogger. Beberapa platform serupa blogger pun telah banyak bermunculan, seperti tumblr yang terakhir kali eksis meskipun diblokir beberapa bulan lalu. Kedua, sebenarnya saya malu membuka kembali blog ini. Tapi dengan berbagai pertimbangan yang telah disepakati dengan seorang kawan, saya rela membongkar lagi aib di masa lalu. Sedikit saya menceritakan, blog ini telah menemani saya sejak kelas 3 SMP. Saat itu masih tahun 2009. Di usia yang masih belia, memiliki blog seperti ini rasanya sudah tergolong jenius. Dari prosesnya membuat email , dan lihat saja alamat emailku begitu berkarakter, menunjukkan siapa idolaku dulu. Lalu membuat halaman web gratis ini masih di warnet. Copy-paste HTML untuk temanya. Kemudian mempercantik halaman dengan berbagai alat seperti jam, kalender, gliter, dan yang paling

Pikiran Kosong

Sering kali diam. Sering kali tak terlihat ingin belas kasih. Sering kali tenggelam sendiri dalam pikiran-pikiran bijak. "Aku mampu. Aku bisa," kata hati. Hidupku sulit. Hidupku rumit. Semoga kau menerima.

Doa Driver Go-Jek, Menuju Halal

"Menuju halal", dua kata favorit akhir-akhir ini. Mungkin juga menjadi harapan beberapa pasangan untuk segera menyempurnakan hubungan mereka dengan ikatan pernikahan. Postingan di blog ini pun beberapa hari terputus sebab angan menuju halal ini terjadi pada saya. Di sela-sela membaca sebuah buku yang ingin saya katamkan, seorang pria di seberang sana kerap menelepon. Membuat saya berpikir keras. Siapa dia? Nanti sajalah saya ceritakan. Saya hanya ingin bercerita sesuatu yang sedikit lebih santai. *** Seperti biasanya, setelah dua pekan di Rabu sore, saya kembali ke Samarinda. Hari Kamis saya libur kerja. Tepat tanggal 1 Agustus, jadwal saya pulang. Dari kost, saya memesan Go-Jek untuk mengantarkan saya menuju terminal. Seorang bapak dengan pakaian casual menunggangi motor Vixion datang menjemput. Menuju terminal Batu Ampar Balikpapan, di atas motor merahnya, bapak driver ojek online (ojol) ini sedikit banyak mengajak saya ngobrol. "Kuliah mbak?" tanyanya.

Hujan Belatung

Atap rumah bocor lalu air menetes saat hujan deras pasti sudah biasa. Tapi bagaimana jika yang menetes dari atap ke lantai adalah belatung? Peristiwa ini pernah saya alami saat masih menjadi anak kost di Samarinda. Saya ngekost bersama Jayanti, karena sama-sama dari Tarakan. Kami juga sudah bersahabat sejak lama. Dari SMP. Iya, geng CS2G. Hehehe Saya dan Jayanti teman sekamar. Kami ngekost di daerah Pramuka, dekat dengan kampus. Kost itu di bilangan Pramuka 17. Kost dua lantai yang punya banyak kenangan. Kami tinggal di kamar khusus untuk dua orang. Kamar itu baru dibangun dan beda dari yang lain. Awalnya ruangan yang akhirnya menjadi kamar itu adalah sebuah dapur. Karena menurut pemilik kost, dapurnya terlalu luas dan tidak banyak yang menggunakan. Alhasil, disulaplah ruangan itu menjadi sebuah kamar dengan dinding yang telah dihiasi keramik-keramik berwana biru. Jika ada yang pernah berkunjung kamar kost kami, pasti mengatakan seperti kamar mandi. *** Malam itu hujan turun. Ka

Satu Hari Yang Melelahkan

Sabtu, 12 September 2009 adalah hari dimana kegiatan terasa menyenangkan buat Q. Karena pada hari sebelumnya, Jum'at,11 September 2009 pengumuman penyaringan TIM Website diumumkan dan aQ akhirnya bisa lolos juga. Setelah apa yang aQ alami sebelumnya, di tes pertama aQ gagal, tapi kobar semangat Q tak membuatku menyerah ! aQ tetap berusaha dengan menjadi Maganger . (Ciaa,eLLahhh... Kata-katanya tuch bhe !! ^^) Jadi, untuk yang terpilih menjadi TIM Website yang di beri nama " We PiaRCy" (Website Programing Revolution Communuty) akan mengikuti piknik bukan sekedar piknik, tapi juga belajar ke Amal dan dilanjutkan dengan buka bersama di Lab.Komputer SMA N 1 Tarakan . Dengan membayar 20 ribu per orang (tidak membawa kendaraan) dan 15 ribu per orang (bawa kendaraan) sangat puas rasanya. Ditambah lagi berkumpul dengan orang-orang yang menurutQ super asik. Pukul 14.30 kami sudah bersiap di sekolah untuk pergi ke Amal. Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, aQ yang dibo